Penduduk, Masyarakat dan kebuadayaan
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
Penduduk ialah suatu perubahan populasi sewaktu-waktu, dan bisa dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per
waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering dipakai secara informal
untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan dipakai untuk merujuk
pada pertumbuhan penduduk dunia.
1. Pertumbuhan Penduduk
A.
Tabel perkembangan penduduk dunia
Worldometers mencatat jumlah
penduduk dunia pada 2019 mencapai 7,7 miliar jiwa. Angka tersebut tumbuh 1,08%
dari 2018 yang sebesar 7,6 miliar jiwa. Selama sepuluh tahun terakhir,
jumlah penduduk dunia meningkat stabil dengan kisaran pertumbuhan 1-1,2% per
tahun. Meskipun jumlah penduduk dunia selalu meningkat, data pertumbuhan
penduduk dunia menunjukkan tren melambat.
Berdasarkan regional, Asia masih memimpin sebagai wilayah dengan jumlah
penduduk terbanyak. Tercatat jumlah penduduk Asia sebanyak 4,6 miliar jiwa. Afrika
dan Eropa menyusul dengan masing-masing sebanyak 1,3 miliar dan 747,2 juta
jiwa. Sementara negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
adalah Tiongkok sebanyak 1,43 miliar jiwa, India sebanyak 1,37 miliar
jiwa, Amerika Serikat (AS) sebanyak 329 juta jiwa, dan Indonesia sebanyak 270,6
juta jiwa.
B. Tabel penggandaan penduduk dunia
Dari tabel diatas, dapat diambil bahwa dari tahun 1830
- 1930 pada kurun waktu 100 tahun mengalami penggandaan penduduk, sedangkan dari
tahun 1930 - 1975 pada kurun waktu hanya 45
tahun telah mengalami
penggandaan. Ini menunjukkan bahwa penggandaan semakin cepat berlangsung.
C. Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian.
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian.
2. Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran.
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran.
3.Imigrasi
Apabila setiap penduduk pindah ke
kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data
tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti.
D. Rumus Tingkat
Kematian yang Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
E. Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx
= Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
F. Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi
yang lahir dari
setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi
dapat dibagi menjadi tiga
kriteria,
yaitu:
1. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka
kelahiran > 30 per tahun.
2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka
kelahiran 20-30 per tahun.
3. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka
kelahiran < 20 per tahun.
G. Pengertian Migrasi
Secara umum Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara
(migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara)
lain.
H. Macam - Macam Migrasi
Berikut
adalah macam-macam migrasi :
1. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
negara ke negara lain.
2. Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu
daerah negara
tertentu.
tertentu.
3. Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
4. Transmigrasi adalah perpindahan
penduduk antarpulau dalam suatu negara.
5. Remigrasi adalah kembalinya
penduduk ke negara asal setelah beberapa lama
berada di
negara orang lain.
I. Proses Migrasi
Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
1. Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung
memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2. Kurangnya kesempatan kerja
didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah
tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
3. Informasi yang positif dari
sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan
sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4. Informasi yang negatif yang dating dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan
untuk berimigrasi
5. Makin besar pengaruh daerah
perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi
mobilitas orang tersebut
6. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi
frekuensi mobilitas orang tersebut
7. Seseorang akan memilih daerah
tujuan dimana terdapat sanak saudara atau
kenalan yang
berada didaerah tersebut
8. Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah
ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9. Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga
lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus
kawin
10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak
melaksanakan mobilitas penduduk
J. Akibat Migrasi
· Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah
pendapatan per kapita berkurang sehingga
daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung
masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Akibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
· Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran
akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya
urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
· Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan
kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan,
yaitu:
· Pencemaran Lingkungan atau polusi adalah penambahan
segala
substansi ke lingkungan akibat
aktivitas manusia.
K. 3 Jenis Struktur Penduduk
1. Jumlah
Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi,
Transmigrasi.
2. Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah
jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang
dihitung jiwa per km kuadrat.
3. Komposisi Penduduk : Merupakan
sebuah mata statistik dari statistik
kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan
dari segi umur
dan jenis kelamin.
L. Bentuk Piramida Penduduk Stasioner, Muda, Tua
· Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara
: India, Brazilia, Indonesia.
· Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk
granat
Bentuk
ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh
Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
· Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan
jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia
dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa
kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia,
Prancis.
M. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda
dan Rasio Ketergantungan Tua.
Rasio ketergantungan dapat digunakan
sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu
negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin
tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban
yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
2.
Kebudayaan dan Kepribadian
A.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di
Indonesia
· Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu
tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak
genggam . Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia
Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan
di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
· Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah
mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi
dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang
masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
B. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
· Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai.
Baik
penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
· Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad
ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung
Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang
kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh
dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
3.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan
rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa
Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
Reference:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar